Kamu tim ‘punya teman sebanyaknya di kantor’ atau ‘ke kantor hanya sebatas urusan kerja’ ?
Hayoooo.. Siapa disini tim yang punya teman sebanyak-banyaknya di kantor, atau ke kantor hanya sebatas urusan kerja dan tidak mau terlibat oleh urusan pribadi orang lain?.
Tempo hari saya membuat survey kecil-kecilan di Insta story dan didapatkan data sebagai berikut
Kira-kira apa sih yang membuat mereka berpendapat seperti itu? Jangan sedih, bestie.. Saya juga membuat sesi pertanyaan terbuka dan didapatkan komentar mereka yang sudah dibuat wordcloud pada Gambar 3 yang menjelaskan pendapat yang tidak setuju dan Gambar 4 pendapat yang setuju.
Pada wordcloud tersebut dapat diketahui dengan jelas jika motivasi seseorang yang tidak setuju jika kekantor hanya mengurusi urusan pekerjaan dan tidak mau terlibat urusan orang lain karena dimotivasi oleh kata ‘ngobrol’ , ‘ibadah’ , dan ‘Ber-AKHLAK’
Ini yang isi berakhlak pasti abdi negara ya? Akhlak.. Akhlak..
Sementara itu, mereka yang setuju dengan pernyataan tersebut dimotivasi oleh kata ‘dimanfaatkan’, ‘menusuk’, dan ‘professional’.
Hfft… bikin kaget…
Kemudian, kita perlu mencari knowledge tambahan kira-kira riset terkini mengenai pembahasan ini apa ya?. Hemat saya ini masuk ke bidang ilmu psikologi, dan manajemen (spesifik: SDM), betul?. Kalau kurang silakan komen dibawah ya?
Untuk mendapatkan knowledge yang lebih banyak lagi. Dicari data di scopus dengan menggunakan keyword ‘colleague’ dan ‘friend’.Tujuannya adalah untuk melihat current research yang peneliti gunakan untuk mengkaji topik tersebut. Kemudian, kita bisa mengetahui subjek dan objek yang biasanya digunakan oleh peneliti.
wordcloud adalah sebuah alat visual pada text mining yang dapat digunakan untuk melihat kata-kata pada sebuah dokumen maupun artikel. Gambar 6 menjelaskan bahwa kata kunci yang biasanya digunakan pada topik ‘colleague’ dan ‘friend’.
Singkatnya, topik ini mengkaji banyak hal mulai dari psikologi, meliputi penelitian kualitatif, menggunakan kuesioner, dan dikaji untuk mentah health.
Kata kunci yang paling lazim digunakan bermanfaat untuk melihat tren informasi yang berkembang. Pada kasus ini, masih sama menggunakan keyword ‘colleague’ dan ‘friend’. Banyak informasi yang bisa kita dapatkan dari Gambar 7. Beberapa diantaranya adalah
- COVID-19 memberikan dampak tersendiri untuk penelitian terkait keyword ‘colleague’ dan ‘friend’.
- Aspek yang bisa digunakan untuk dikaji adalah depresi, dukungan sosial, konteks quality of life , well being. Wah, ini berkaitan dengan program pembangunan berkelanjutan point ke-3 yaitu good health and well being!
- Beberapa media yang bisa digunakan untuk dikaji adalah facebook dan social media yang lain
- Penelitian ini sering menggunakan kuesioner untuk dilakukan penelitian.
Hubungan koneksi perkembangan pengetahuan juga didasari networking peneliti. Gambar 8 menjelaskan hubungan author contribution terhadap topik keyword ‘colleague’ dan ‘friend’. Gambar 8 menjelaskan bahwa peneliti yang berasal dari Jerman, Amerika, dan Inggris paling dominan melakukan kajian tersebut. Ini dapat bermakna bahwa hubungan colleague’ dan ‘friend’ menjadi topik yang perlu dikaji karena terkait juga pada program pembangunan berkelanjutan. Kemudian, masih sama jika motivasi kajian ini untuk melihat bagaimana dukungan sosial, stigma, dan juga quality of life
Kesimpulannya apa?
Coba sampaikan di kolom komentar!
Rezzy Eko Caraka
Peneliti, Pusat Riset Sains data dan Informasi, BRIN
Email: rezzy.eko.caraka@brin.go.id